Monday, 24 October 2011

Sate Bulayak



 Jika berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, jangan lupa untuk mencicipi salah satu kuliner khas Lombok yaitu Sate Bulayak. Mencarinya pun tidak sulit, karena di sepanjang kawasan Udayana, Mataram, pedagang sate bulayak ini berjajar di pinggirnya.
Satenya sendiri tidak jauh berbeda dengan sate-sate yang dapat ditemui di setiap daerah. Pembeli juga dapat memilih sate sesuai selera, seperti sate daging sapi, sate ayam, sate hati sapi, sate usus sapi atau sate campur. Pada kesempatan kali ini, Kompas.com memilih untuk menikmati sate campur. Sate campur merupakan gabungan dari keempat jenis sate yang ada.
Tidak lama setelah memesan, sate bulayak pun datang dan siap disantap. Yang membedakan sajian sate ini adalah bumbu kacang yang disiram ke sate. Cita rasa bumbu kacang ini tidak manis melainkan pedas, gurih dan sedikit asam karena dibubuhi sedikit perasan jeruk nipis.
Bulayak adalah sejenis lontong yang dililit dengan daun enau atau daun aren. Bentuknya pun jauh lebih mungil daripada lontong pada umumnya. Bulayak ini bertekstur lembut dan sangat gurih di lidah.
Cara makan sate ini juga cukup unik. Penjual sate bulayak tidak menyediakan sendok dan garpu untuk menyantap hidangan ini. Pembeli dapat langsung membuka lilitan dari bulayak kemudian mencocolnya dengan bumbu kacang dan gigit satenya.
Nah, bagi yang tidak terlalu suka dengan makanan pedas, dapat menambahkan kecap manis sesuai selera. Hanya sayangnya di sekitar kawasan ini untuk jenis minuman tidak ada yang khas. Sehingga pilihan jatuh pada es teh manis yang dapat meredakan pedas.
Untuk dapat menikmati seporsi sate bulayak yang menggoyang lidah ini, pembeli hanya tinggal merogoh kantong sebesar Rp 15.000. Jadi jika berkunjung ke Nusa Tenggara Barat, singgah saja di kawasan Udayana yang berada di Mataram untuk dapat memuaskan nafsu makan.
sumber