Bahan:
* kedelai 10 kg
* ragi tempe 20 gram (10 lempeng)
* air secukupnya
Peralatan:
* tampah besar
* ember
* keranjang
* rak bambu
* cetakan
* pengaduk kayu
* dandang
* karung goni
* tungku atau kompor
* daun pisang atau plastic
Cara membuat:
1) Bersihkan kedelai kemudian rendam satu malam supaya kulitnya mudah lepas;
2) Kupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak. Bila ada, dapat menggunakan mesin pengupas kedelai;
3) Setelah dikupas dan dicuci bersih, kukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkat dan
dinginkan dalam tampah besar;
4) Setelah dingin, dicampur dengan ragi tempe sebanyak 20 gram;
5) Masukkan campuran tersebut dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan
daun pisang. Daun atau plastic dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh dengan baik;
6) Tumpuk cetakan dan tutup dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur mulai tumbuh dan keluar panas;
7) Ambil cetakan-cetakan tersebut dan letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam;
8) Keluarkan tempe dari cetakannya.
Catatan:
1) Ruangan untuk membuat tempe harus bersih dan tidak harus terbuat dari tembok. Ruangan
untuk pemeraman diberi jendela, agar udara dapat diatur dengan membuka atau menutup jendela tersebut. Di waktu musim hujan, ruangan ini perlu diberi lampu agar suhu ruangan tidak terlalu dingin.
2) Tempe mudah busuk setelah disimpan 2 hari dalam keadaan terbungkus, oleh karena itu perlu diawetkan secara kering dengan cara sebagai berikut :
Iris tempe dengan ketebalan 1- 2 mm, keringkan dalam oven pada suhu 750C selama 55 menit. Dengan cara pengawetan seperti ini produk tempe awetan yang dihasilkan tahan disimpan selama 3sampai 5 minggu.