Penganan murah ini sangat mudah sekali ditemukan ketika kita mengunjungi swalayan, pasar, atau bahkan yang sudah diolah seperti yang tersaji di rumah makan, warung, juga rumah sendiri ^^
Olahan tempe juga bermacam-macam. Mulai dari yang sederhana dengan cara digoreng saja, sampai yang bercita rasa 'wah' dan biasanya disajikan di restoran-restoran mahal. Harga tempe yang relatif murah dan mudah didapat menjadi alasan besarnya tingkat konsumsi tempe di Indonesia.
Makanan hasil fragmentasi antara kedelai dengan jamur Rizhopus oligosporus ini memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang cukup bagi tubuh. Kandungan yang terdapat dalam tempe antara lain, karbohidrat, protein, lemak nabati, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri yang bermanfaat bagi kesehatan. Tempe juga sangat mudah dicerna oleh lambung daripada pangan lainnya.
Karena bakteri Rizhopus ini telah menguraikan protein-protein ke dalam kedelai. Protein terurai menjadi monomernya yaitu asam amino, yang jauh lebih mudah dicerna. Pada tempe juga meningkatkan nilai gizi, seperti kadar vitamin B2, B12, niasin, dan asam pantotenat. Bahkan, hasil analisis gizi menunjukkan kandungan niasin sebesar 1,13 mg/100 gram berat tempe yang dimakan. Walaupun tempe disajikan dengan berbagai macam cara, kandungan tempe tidak akan berkurang.
Tempe juga sebagai penganan yang kandungan seratnya mencapai 4,8 gram. Tempe merupakan antibiotika alami yang dihasilkan Rizhopus sebagai mekanika pertahanan tubuh. Antibiotika yang dihasilkan sangat berguna untuk membasmi bakteri disentri dan bakteri penyebab gangguan pencernaan. Rizhopus juga memproduksi enzim fitase yang berfungsi sebagai pengurai faktor antinutrisi terkuat, yaitu fitat.
Fitat merupakan antinutrisi yang menghambat penyerapan mineral-mineral penting seperti seng, zat besi dan kalsium. Hasil penguraian fitat adalah fosfor. Dengan demikian, tempe juga merupakan sumber fosfor.
Tempe baik untuk orang yang menderita hipertensi, karena kandungan protein tempe mampu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan kaya akan kalium. Selain itu, baik juga untuk penderita anemia, dan osteoporosis. Selain itu, senyawa protein dan asam lemak PUFA, serat, niasin, dan kalsium pada tempe, dapat mengurangi jumlah kolesterol jahat dalam tubuh. Penelitian yang diadakan di Universitas North California, Amerika Serikat menemukan genestein dan phytoestrogen yang terdapat dalam tempe dapat mencegah kanker prostat, kanker payudara dan penuaan dini.
Sumber